
Judul: Hujan
Penulis: Tere Liye
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama: Januari 2016
Cetakan kedua puluh enam: Juli 2017
ISBN: 978 602 03 2478 4
Jumlah: 320 halaman
Blurb:
Buku ini mengisahkan tentang Lail, seorang gadis yang harus menyaksikan kematian ibunya dengan mata kepala sendiri, karena gempa vulkanik, meletusnya gunung berapi yang terjadi ketika dia dan ibunya berada dalam sebuah kereta. Bencana alam yang sangat mengerikan itu memakan banyak korban bahkan termasuk Bapaknya yang saat kejadian sedang berada di kantornya.
Hujan sudah lama memenuhi rak buku saya, sejak tahun lalu, tapi baru terbaca dalam seminggu terakhir ini. Saya memilih novel ini dari covernya yang tampak teduh dan menarik, sangat sesuai dengan judulnya: Hujan. Tidak ada blurb yang ditampilkan di buku ini, baik di halaman belakang maupun di dalam buku. Daftar isi pun tidak ada.

Awalnya saya mengira novel ini akan berkisah tentang romansa biasa dengan hujan sebagai latar belakangnya. Ternyata selain gambaran bencana alam yang seolah nyata juga pilihan setting-nya yang mengambil tema “masa depan”, terasa sekali. Sama seperti buku beliau yang sudah difilmkan: Hafalan Shalat Delisa, novel ini memang berpusat tentang bencana alam. Ada cerita mereka selama di tenda pengungsian, bertahan dengan udara yang dipenuhi abu vulkanik, dan sebagainya.
Lail menangis. Dia ingin tetap berada di sini. Dia ingin menangis saat hujan turun, ketika orang lain tidak tahu bahwa dia sedang menangis.
Novel ini juga berlatarbelakang gempa, simak dulu review-nya di sini
Sudah saya akui teknik showing-nya om Tere benar-benar tak diragukan. Saya seolah menyaksikan sendiri di depan mata, baik adegan bencana alam maupun penggambaran futuristic yang oke. Saya tersayat sendiri menyaksikan Lail dan juga seorang teman laki-laki yang harus kehilangan keluarga dalam usia begitu muda. Tentu saja jangan lupakan sisipan kisah romansa mereka juga yang buat pembaca ikut jadi deg-degan.
Oya, hati-hati dengan alurnya yang maju mundur cantik. Pastikan kamu konsentrasi saat membacanya. Apalagi setting masa depannya yang buat berkerut kening. Zamannya sudah jauh lebih canggih dari sekarang.

Berbicara tentang hikmah dalam novel ini, antara lain:
Percayalah pada keajaiban yang akan hadir meskipun usai bencana sekalipun. Pengalaman mereka di tenda pengungsian justru menjadikan Lail dan kawannya lulus dan menjadi relawan.
Novel ini akan mengajarkanmu bagaimana proses melupakan seseorang.
Di antara lain keajaiban itu akan kita dapatkan saat memutuskan untuk acceptance. Yaitu menerima semua kenangan dalam hidup. Mengubahnya dalam pikiran sebagai kenangan manis dan bukannya pahit. Karena baik buruknya kenangan itu kita sendiri yang menentukan.
Bukan melupakan yang jadi masalahnya. Tapi menerima. Barangsiapa yang bisa menerima, maka dia akan melupakan, hidup bahagia. Tapi jika dia tidak bisa menerima, dia tidak akan pernah bisa melupakan.

Kalau buku yang satu ini akan membuatmu lebih menghargai hidup. Penasaran? Klik ini ya!
Mba Emmy…suka reviewnya πππ
Makasi banget ya. Aku salut dengan caranya Tere Liye berimajinasi dan menuangkannya dalam tulisan. Terima kasih ππ»
Iya betul Mbak. Saya juga mengagumi beliau π
Belum baca yang ini. Tapi setuju, Tere Liye itu punya gaya bercerita yang khas. Dia menggunakan bahasa baku tapi tetap bisa menyentuh. Nggak jadi kaku. Itu sih yang dulu kurasakan saat membaca βPulang.β
Wah aku belum baca yg itu. Pingin baca semua koleksinya deh
Saya punya beberapa novel abang tere, tapi hujan ini, saya belum punya. Sepertinya bagus. Brli aaah..
Ahhh saya baru punya yang ini. Hehe
Karya-karya beliau memang selalu kereeen.
Setujuuuu
Belum baca novel Tere Liye. Sepertinya bagus ya…Cek dulu ah reviewnya. Makasih nih info buku bagusnya…
Wah bagus banget Mbak bukunya, suer
Bukan tentang melupakan, melainkan menerima kenangan…
Aiiih melelehhhh mbaaak.
Iya mbak, luar biasa Tere Liye
Wow, ide emang bisa didapat dari mana saja, ya. Bencana alam pun dapat jadi sebuah ide cerita yang inspiratif.
Iya mbak, apalagi sekelas Tere Liye
Bukan melupakan tapi menerima ..duh kok jadi jlebb ya
selalu suka dengan gaya Tere Liye merangkai kata
Iya, aku suka banget
Duh, Mbak. Saya jadi kesindir karena banyak PR bacaan dan review, nih. Hehe
Btw, novel Hujan ini banyak diulas dimana2, ya. Pastinya bagus, dong. Walaupun saya blm punya bukunya, sih. Suka dengan kisah romansa yg tak biasa. Setting kejadiannya kuat sekali ini.
Nice review, Mbak π
Hehe, ini juga dalam rangka tugas mbak. Aku juga masih numpuk utang review
Hebat ya Kang Tere ini. Lewat hujan saja bs bernovel ria dg hikmah bagaimana kita bersikap dlm hidup akan hal yg tidak kita sukai. π
Suka kalau Mba Emmy ngreview…jadi selalu pengen baca bukunya…π
Yeayyyy hihihi π
Saya baca blurb nya saja sudah pingin nangis… Apalagi baca lengkap ya mbak, bisa berderai air mata….
Bagus banget ini mbaak
membaca novel tere liye ini berat sekali buat saya. bahasanya bahasa dewa. hahaha..saya takjub pemilihan kata-katanya. sampe sampe beliau riset tentang gempa bulkanik ya..
Hehe iya om, terkesan futuristic nya
Dulu aku ngoleksi beberapa novelnya tere liye ini mb.. Tapi ada beberapa yang sad ending trus aku sedih trus malas lagi bacanya, hahaha. Aku pecinta happy ending garis keras soalnya π
Hahaha, tapi kan bertentangan dengan kenyataan hidup mbak. Dan yg satu ini happy ending kok
Baca ini pas lagi hujan2 cocok bgt nih mbak. Sayangnya aku udh lama g baca Tere liye lagi hihi. Tapi entsh penulis mana ys yg nggak pernah cerita soal hujan?
Waduh, gak mikir sebegitu detailnya saya Mbak ππ
Pengen menjadi penulis buku handal seperti tireliye..
Sama bang π
Jujur mbk, aku belum pernah baca buku Tere Liye. Tapi penasaran dengan karyanya yang booming. Ceritanya bagus banget, menerima yang terjadi untyk bahagia di masa depan. Aku setuju ..
Iya Mbak, bagus banget pokoknya
Novel Hujan Tere Liye ini bikin lama move on karena bacanya bikin hati diaduk-aduk
Iya bener mbak
seru banget novel Hujan karya Tere Liye ini bikin larut dengan tokoh
keren keren ya buku bacaannya mbak emmy, jadi pengen juga mempunyai hobi membaca buku.
Hehe, yuk dimulai