The Best Fluffy Pancakes recipe you will fall in love with. Full of tips and tricks to help you make the best pancakes.

Menulis makanan khas Tegal Jawa Tengah membuat saya bernostalgia dan menghadirkan kangen. Karena di masa kecil saya berkali-kali main ke saudara di Tegal, ketika dewasa saya tinggal selama beberapa tahun di Kota Tegal dan Kabupaten Tegal.
Selama itu saya sering menikmati cemilan, makanan dan minuman khas Tegal. Kuliner khas Tegal yang saya masukkan di artikel ini dipilih yang setahu saya sulit dijumpai di daerah lain.
Makanan Khas Tegal
Bubur Sayur Tempe Kuning
Salah satu menu sarapan khas Tegal, di pagi hari banyak penjual sarapan di kampung-kampung yang menyediakan menu ini. Berupa bubur yang diberi sayur tempe berkuah kuning yang gurih, ditaburi bawang merah goreng dan remukan kerupuk mie.
Sate Kemronyos
Sate kemronyos adalah sate kambing muda yang dibakar tanpa bumbu, kemudian disajikan dengan pelengkap sambal kecap. Kemungkinan disebut kemronyos karena sate yang dihasilkan, karena tidak dibumbui sambal kecap atau kacang, mempunyai tekstur yang renyah di luar namun lembut di dalamnya.
Kupat Blengong
Blengong adalah hasil persilangan bebek jantan dan entog (mentok/itik serati) betina. Kupat blengong terdiri dari ketupat yang disajikan dengan kuah kari blengong yang kuning kental. Didampingi dengan olahan blengong seperti sate, empal, daging goreng, sate kulit, dan sate jeroan.
Kupat Bongkok
Makanan ini berasal dari desa Bongkok, kecamatan Kramat, kabupaten Tegal. Meskipun namanya kupat (ketupat) namun seringnya justru menggunakan lontong. Kuahnya kental dengan cita rasa pedas dan gurih.
Hidangan ini berupa ketupat atau lontong yang diberi mie kenyol, tauge kukus, kuah kari tempe, sambal, kecap, remukan kerupuk mie kuning, dan taburan bawang goreng. Mie kenyol berasal dari kerupuk mie kuning yang dimasak rebus dengan bumbu pedas. Kerupuk mie kuning cukup populer di Tegal dan kerap menjadi pendamping berbagai makanan.
Kari tempe dimasak tanpa santan menggunakan tempe semangit. Tempe semangit adalah tempe yang dibiarkan selama beberapa hari sehingga mengalami proses menuju pembusukan tapi belum sepenuhnya busuk.
Kupat Glabed
Makanan berupa ketupat dengan kuah kuning gurih yang glabed (kental). Disajikan dengan remukan kerupuk mie kuning dan bawang goreng, bisa ditambah suwiran ayam. Penjualnya kerap menyajikan lauk berupa aneka sate daging ayam, usus ayam, jerohan ayam, kerang, kikil, telur puyuh.
Kupat Sambel Tahu Lengko
Makanan ini khas dari kecamatan Margasari, kabupaten Tegal. Kemungkinan merupakan kreasi mbah Pa’ong, berupa perpaduan ketupat dengan lengko.
Ketupat yang sudah diiris-iris diberi potongan tahu aci, tauge, kemudian disiram sambal kacang dan ditaburi dengan bawang goreng serta remukan kerupuk mie kuning. Mbah Pa’ong menjual makanan ini dan kemungkinan penerusnya saat ini masih berjualan di pasar Margasari.
Kupat Sayur Tempe Kuning
Ini juga menu sarapan khas Tegal, sama dengan bubur sayur tempe kuah kuning, bedanya menggunakan ketupat.
Nasi Lengko
Nasi lengko ini sejauh yang saya tahu adalah kuliner khas Cirebon namun juga populer di daerah Tegal. Nasi putih diberi potongan tahu tempe goreng, tauge, potongan timun, disiram sambal kacang. Kemudian diberi kecap manis, bawang goreng, dan remukan kerupuk mie.
Nasi Ponggol
Makanan sederhana ini juga menjadi menu sarapan khas Tegal, namun juga ada yang menjualnya di siang dan malam hari. Inti dari nasi ponggol adalah nasi dan sambal goreng tempe, kerap dibungkus daun pisang atau kombinasi daun jati dan daun pisang. Sambal goreng tempenya mirip orek tempe namun berbeda, tempenya dimasak dengan santan hingga mengering.
Nasi ponggol juga sering diberi pelengkap lain misalnya mie goreng, tempe goreng tepung, telur dan lauk lainnya. Dulu di Balapulang saya sering beli nasi ponggol untuk makan siang, lauk tempe goreng tepung saat itu tahun 2004-2005an harganya hanya Rp 2.000 sebungkus. Sederhana, enak, murah.
Rujak Kangkung
Kangkung dan sayuran lain misalnya kacang panjang, tauge, direbus lalu dicampur bumbu kacang. Sekilas mirip pecel tapi berbeda bumbunya yang menggunakan cabe, garam, gula merah, kacang tanah goreng, asam jawa, dan terasi. Rasanya enak dan segar, saya dulu suka membeli rujak kangkung Mbak As di Jalan Jeruk Kota Tegal.
Rujak Teplak
Berbahan sayuran rebus mirip dengan rujak kangkung. Bedanya sambalnya tidak menggunakan kacang tanah tapi singkong rebus yang dihaluskan.
Sate Bebek Majir
Bebek majir adalah bebek petelur yang sudah tidak bertelur lagi, sehingga diafkir dan diambil dagingnya. Bebek majir didapatkan dari peternakan-peternakan bebek petelur yang ada di Tegal.
Saya belum pernah makan tapi kabarnya rasanya hampir mirip dengan sate kambing. Bumbunya pun mirip dengan sate kambing Tegal yaitu bumbu kecap.
Sate Blengong
Sate dari daging blengong yang dibumbui kecap. Enak dimakan bersama dengan kupat blengong.
Sate Kambing
Sate kambing Tegal berbumbu kecap sama dengan sate kambing di beberapa daerah lainnya. Sate kambing menjadi salah satu ikon kuliner Tegal karena di Tegal banyak yang berjualan sate kambing. Kelebihannya yang digunakan adalah kambing muda bahkan ada kambing batibul (usia di bawah tiga bulan) dan balibul (usia di bawah lima bulan).
Soto Tauco
Kuahnya pekat kecoklatan, rasanya gurih dan ada rasa asam sedikit. Soto ini berisi tauge, soun, daging ayam atau sapi atau jerohan, diberi kuah soto lalu ditambahkan sambal tauco.
Minuman
Dawet Beras
Saya sering minum dawet beras di waktu kecil, dijual oleh ibu-ibu yang menggendong dagangannya di punggung. Dawetnya terbuat dari beras, dengan air gula jawa tanpa santan. Enak dan segar, tekstur dawetnya juga lembut menyenangkan.
Es Lontrong
Lontrong artinya lorong/gang karena memang es ini dijual di dalam gang di Slawi, Tegal. Mirip dengan es campur yaitu menggunakan es serut, hun kwee (mirip agar-agar), sirup, santan, kacang hijau dan mungkin campuran lainnya. Perkiraan saya es lontrong awalnya jualan biasa, karena enak lalu menjadi populer dan menjadi bagian dari ikon kuliner Slawi.
Es Sagwan
Es yang sering saya beli waktu remaja di jalan Sumbodro, Tegal. Es serut dengan sirup merah, santan, dan semacam dawet yang dibuat dari tepung tapioka. Manis, ada rasa gurih dari santan, sempat membuat saya ketagihan.
Teh Poci
Tegal merupakan penghasil teh, banyak brand teh yang dihasilkan seperti Tongtji, Sosro, Gopek, Dua Tang, dan lainnya. Jadi wajar kalau Tegal mempunyai budaya moci (ngeteh menggunakan poci). Yaitu menikmati teh yang diseduh dalam poci tanah liat, lalu dituang ke cangkir tanah liat yang telah diberi gula batu.
niknya tehnya tidak diaduk. Sehingga saat awal teh dituang rasanya cenderung pahit, lama-lama jadi manis setelah gulanya larut, lalu pahit lagi karena gulanya sudah berkurang.
Cemilan
Gemblong Ocar-Acir
Semacam getuk dari singkong yang diberi parutan kelapa lalu disiram gula merah cair.
Glotak
Makanan ini juga favorit saya, dulu saya biasa membelinya di warung yang tak jauh dari warung es sagwan. Gembus (ampas kedelai) ditumbuk kasar dimasak dengan tulang sapi (atau kambing/ayam/lainnya). Rasanya gurih dan enak.
Kacang Bogares
Informasi yang saya dapat kacang ini berasal dari desa Bogares Kidul, kecamatan Pangkah, kabupaten Tegal. Kacang tanah yang sudah dikupas dibumbui kemudian digoreng menggunakan pasir panas. Setelah matang bisa langsung dimakan tapi yang saya tahu umumnya orang lebih suka mengupas kuliat arinya dahulu sebelum dimakan.
Kamir (Samir)
Kue kamir atau samir kemungkinan berasal dari Pemalang yang kemudian menjadi populer juga di Tegal. Berbahan dasar terigu kue ini rasanya manis dengan tekstur empuk dan sedikit kenyal.
Kempong
Favorit saya, gorengan sederhana yang gurih dari ampas tahu yang digoreng dengan balutan adonan terigu.
Kraca
Kraca (siput air) dimasak beserta cangkangnya. Cara memakannya bisa dengan disedot atau dicungkil dagingnya.
Krupuk Antor Glopot
Saya suka sekali ngemil kerupuk ini. Berbahan singkong dan digoreng dengan pasir, kemudian dibumbui dengan bumbu yang pekat kecoklatan. Menghasilkan kerupuk yang gurih dan manis.
Latopia
Mirip dengan bakpia Jogja bedanya latopia lebih besar dan lebih kering. Dugaan saya awalnya isinya hanya kacang hijau kemudian berkembang variannya ada coklat, buah-buahan, dsb.
Martabak
Kabarnya seorang warga kecamatan Lebaksiu menikah dengan lelaki saudagar dari India yang berdagang martabak. Singkat cerita usaha martabak diteruskan sang istri kemudian keterampilan membuat martabak menyebar ke warga Lebaksiu lainnya.
Warga Lebaksiu memang terkenal sebagai pedagang martabak. Tak hanya di Tegal mereka juga berdagang di kota-kota di pulau Jawa bahkan di luar pulau.
Olos
Gorengan berbentuk bulat dari tepung tapioka dan terigu yang diisi kol dan cabe. Sekarang juga terdapat varian isi lainnya.
Pilus Kletuk
Pilus dari tepung terigu dan tapioka berukuran kecil-kecil yang asin dan gurih. Enak dimakan dengan bakso. Di Mejasem, kota Tegal dulu ada warung bakso yang suka saya kunjungi. Mereka menyediakan pilus dan saya suka mencampurkannya ke dalam kuah bakso.
Poles
Gorengan ini agak mirip dengan risoles bentuknya, kulitnya berlapis-lapis dan isiannya adalah sayuran dan cabe.
Tahu Aci
Tahu Aci kabarnya berasal dari Banjaran, kecamatan Adiwerna, kabupaten Tegal. Banjaran sendiri dikenal dengan tahunya yang bernama tahu Banjaran. Sehingga tak heran jika desa tersebut menghasilkan kuliner khas berbahan tahu.
Tahu Banjaran yang berwarna kuning dibelah jadi dua menjadi segitiga. Di bekas potongan tahu diberi adonan tepung tapioka (aci) dicampur ampas tahu. Kemudian digoreng menghasilkan cemilan yang gurih, lembut, kenyal, enak.
Tahu Pletok
Tahu pletok menggunakan tahu kulit (tahu coklat) yang dibelah, diberi adonan aci, lalu digoreng hingga tahunya kering. Bentuknya lebih lebar dari tahu aci, tekstur tahunya renyah. Saya dulu suka beli tahu pletok di warung di pertigaan pasar Balapulang.
Gambar: Burhanus Shidqy, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons.